Generasi Muda Krisis Pendidikan Politik, Oleh : Mulia Mahardi

Lampungnews | Pesawaran - Rakyat menempati posisi strategis dan vital untuk dapat menentukan kebijakan suatu Negara government of the people, by the people, and for the people, merupakan suatu gambran jelas bahwa Indonesia telah mampu menjalankan roda demokrasi di bumi pertiwi yang notabanenya terdiri dari berbagai macam ras, tentu ini tidak mudah diakukan, perlu strategi dan sosialisasi terhadap masyarakat untuk dapat menjalankan roda demokrasi di bumi pertiwi dengan selaras.
Partisipasi demokrasi merupakan tanggung jawab semua kalangan tidak hanya pemangku kebijakan, dan generasi Y umur yang matang, akan tetapi harus dimulai sejak dinimungkin agar dapat tercipta kematangan dalam menentukan sikap berdemokrasi dalam berpolitik. Kadarnya pasti ditentukan dari pendidikan berpolitiknya karna keduanya saling berkaitan, sejauh mana pendidikan berpolitik menentukan seberapa besar partisipasi dalam berpolitik, dan sangat berpotensi terbalik jika rendahnya pendidikan politik maka akan berpengaruh dalam partisipasi politik.
Generasi Muda Sebagai Awal Gerakan Perubahan
“Agen Of Soial Change” ini merupakan julukan generasi muda kala reformasi 1998 yang telah menggulingkan 32 tahun stagnasi kekuasan. Generasi muda merupakan agen yang dapat membawa perubahan suatu bangsa. Hari ini sosok itu sudah terkikis di era digital, dimana gen z disibukan dengan gadget yang tidak dimanfaatkan secara optimal fungsi dan manfaat secara luas. Sehingga mereka lupa bahwa sejarah telah mencatat perjuangan generasi muda dalam menetukan perubahan kearah perbaiakan di bumi pertiwi. Pelopor gerakan perubahan politik di bumi pertiwa selalu diawali oleh generasi muda baik gerakan yang dimulai dari sebelum merdeka maupun setelah merdeka.
Generasi Muda dan Pendidikan Politiknya
Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar demi melakukan perubahan sikap baik secara individu maupun suatu kelompok tertentu melaului pelatihan maupun pendidikan, (Sugiarto,dkk. 2013: 3) sedangkan politik merupakan suatu bentuk kesadaran individu maupun kelompok dalam menetukan hak dan kewajibannya secara konstitusi, dan dapat mencerminkan sikap mengetahui terhadap langkah ideal dalam mengambil keputusan pada sistem kepemerintahan.
Tentu pendidikan politik harus segera disebarkan melalui lembaga-lembaga formal maupun informal, dari sejak dini mereka mendapatkannya. Dipesantren misalnya saat ini sudah banyak santri-santri yang bekali dengan ilmu politik oleh para Kiayinya sehingga pendidikan politik yang mereka dapat di pesantren harus berdasarkan norma-norma, Prinsip kedaulatan, Prinsip keadilan dan prinsip Musyawarah/Ijma. Sesuai dengan kaidah politik menurut imam Al-Ghozali yaitu (Assiasatul Ummah Mabniyatun Ala Aqidatiha) Politik umaat dibangun atas dasar Aqidahnya, jika aqidahnya baik maka politiknyapun baik jika aqidahnya buruk maka sebaliknya akan menerapkan poitik yang buruk didalam mengaplikasikannya.
Ditengah maraknya praktik politik praktis dapat mempengaruhi generasi muda yang enggan belajar berpolitik, ditambah lagi dengan ribuan alasan rasional yang membuat mereka golput dalam menetukan pilihan berpolitik. Ini merupakan suatu kemunduran demokrasi bangsa, sebab hak dan kewajiba berpolitik merupakan suatu langkah dalam menentukan nasib bangsa dan negara yang dilakukan saat pemilihan eksekutif maupun legislatif melaui saran pemilu. Walupun terdapat diskrepansi antara ekspektasi dan kenyataan, disaat melihat caleg maupun cabup yang banyak menjanjikan ini dan itu tetapi pada kenyataannya mereka seakan lupa setelah melenggang ke meja paripurna. Tentu ini merupakan goresan luka yang masih membekas dapat menjadikan momok untuk generasi muda dalam menentukan sikap. Kendatipun demikian sudah seyogyanya kita menghargai terhadap tendensi masyarakat yang masih memegang teguh politik praktis demi kepentingan kelompok dan individunya. Maka tugas generasi muda saat ini sangat berat, ialah mulai mengikis kembali praktik-praktik yang ada di lapangan dengan pergerakan yang dilandasi pengetahuan berpolitk santun.
Generasi muda sangat penting mendapatkan pendidikan politik yang sifatnya edukatif sistematis dalam upaya membentuk karakter individu yang sadar berpolitik dan bertanggung jawab dalam menempuh tujuan, dan harapan berpolitik. Mereka yang nantinya mendapatkan pendidikan politik memiliki kesadaran penuh terhadap partisipasinya dan determinasi dari situasi-situasi yang kurang menguntungkan dalam kehidupan berpolitik secara sehat.